cara mengatasi memulai android mengoptimalkan aplikasi

CaraMengatasi Video di Google Drive tidak Bisa Diputar. Ada beberapa cara yang bisa diterapkan untuk mengatasi video google drive tidak bisa diputar. Berikut cara mengatasi video di google drive tidak bisa diputar: Pastikan jenis file video didukung Google Drive. Jangan panik dulu, silahkan cek file video yang Anda buka. 10 Reset ke Setelan Pabrik. Ini merupakan pilihan terakhirmu untuk mempercepat kinerja Android yang makin lemot seiring penggunaan. Jika kamu tidak terbiasa dengan rooting, dan perangkat tidak lagi dalam siklus pembaruan OS Android resmi, kamu dapat melakukan reset pabrik. Langkah2: Mendeteksi Overdraw. Kabar baiknya adalah bahwa perangkat Android Anda sudah memiliki fitur built-in yang memungkinkan Anda memeriksa jumlah overdraw dalam aplikasi apapun yang diinstal pada perangkat Anda. Karena fitur ini hidup pada perangkat Anda, langkah pertama adalah menginstal aplikasi yang Anda inginkan untuk menguji pada 1Cara memperbaiki dan menghapus pesan "Android sedang memulai, mengoptimalkan aplikasi 1 dari 1" 1.1 Mengapa pesan ini muncul? 1.2 Aplikasi dari luar Play Store, APK; 1.3 Aplikasi yang menyebabkan pesan kesalahan; 1.4 Opsi terakhir, format ponsel Android; 1.5 Video, langkah demi langkah untuk memecahkan masalah dengan Android dimulai Apabilaponsel Anda masih berjalan menggunakan OS Android di bawah versi Jelly Bean, maka sebaiknya Anda segera melakukan update ke OS Android Jelly Bean ( Apabila ponsel Anda mensupport ). Update ke OS Jelly Bean akan memperbaiki beberapa bugs dan meningkatkan daya tahan baterai. #4. Mematikan System Apps Sehr Erfreut Ihre Bekanntschaft Zu Machen. Android merupakan sistem operasi yang banyak digunakan oleh pengguna smartphone di seluruh dunia. Namun, terkadang pengguna mengalami masalah saat membuka aplikasi di perangkat mereka. Salah satu masalah tersebut adalah ketika android memulai mengoptimalkan aplikasi. Hal ini dapat membuat pengguna merasa kesal dan tidak sabar menunggu proses selesai. Namun, jangan khawatir, dalam artikel ini akan dibahas cara mengatasi masalah tersebut. Mengapa Android Mengoptimalkan Aplikasi? Sebelum membahas cara mengatasi masalah tersebut, perlu diketahui bahwa android mengoptimalkan aplikasi untuk meningkatkan kinerja perangkat dan memperpanjang masa pakai baterai. Saat pengguna menginstal aplikasi baru atau melakukan pembaruan, android akan mengoptimalkan aplikasi tersebut agar dapat berjalan lebih efisien. Proses ini memerlukan waktu dan baterai yang cukup banyak, terutama jika pengguna memiliki banyak aplikasi yang harus dioptimalkan. Namun, setelah proses selesai, aplikasi akan berjalan lebih cepat dan lancar. Cara Mengatasi Memulai Android Mengoptimalkan Aplikasi Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah memulai android mengoptimalkan aplikasi 1. Tunggu Hingga Proses Selesai Cara paling mudah dan sederhana adalah dengan menunggu hingga proses selesai. Meskipun terkadang butuh waktu yang cukup lama, namun ini adalah cara teraman dan paling efektif untuk mengoptimalkan aplikasi di perangkat android. Pastikan perangkat terhubung dengan sumber daya yang cukup seperti daya baterai dan jaringan internet yang stabil agar proses optimasi berjalan lancar. 2. Matikan dan Hidupkan Ulang Perangkat Jika menunggu terlalu lama terasa tidak mungkin, maka pengguna bisa mencoba untuk mematikan dan menghidupkan ulang perangkat mereka. Hal ini dapat membantu mempercepat proses optimasi aplikasi. Setelah perangkat dinyalakan kembali, pastikan untuk membiarkan proses optimasi selesai sampai akhir. Jangan mencoba untuk membuka aplikasi selama proses optimasi masih berjalan. 3. Hapus Cache Aplikasi Cache adalah data sementara yang disimpan oleh aplikasi di perangkat android. Terkadang cache yang terlalu banyak dapat memperlambat kinerja perangkat dan menyebabkan masalah saat mengoptimalkan aplikasi. Cara mengatasinya adalah dengan membersihkan cache aplikasi. Pengguna dapat melakukannya dengan cara masuk ke menu “Pengaturan” – “Penyimpanan” – “File cache” dan pilih aplikasi yang ingin dihapus cache-nya. Setelah itu, pilih “Hapus cache”. 4. Hapus Data Aplikasi Selain cache, aplikasi juga menyimpan data lain seperti log, foto, video, dan lain sebagainya. Terkadang data tersebut dapat memakan ruang penyimpanan yang cukup besar dan menyebabkan masalah saat mengoptimalkan aplikasi. Pengguna dapat menghapus data aplikasi dengan cara masuk ke menu “Pengaturan” – “Aplikasi” dan pilih aplikasi yang ingin dihapus data-nya. Setelah itu, pilih “Hapus data”. Namun, perlu diingat bahwa data yang dihapus tidak dapat dikembalikan lagi. 5. Update Aplikasi Terakhir, pengguna juga bisa mencoba untuk memperbarui aplikasi mereka ke versi terbaru. Biasanya, pembaruan tersebut sudah mencakup pembenahan bug dan peningkatan kinerja aplikasi. Pengguna dapat memperbarui aplikasi mereka dengan cara masuk ke Play Store atau App Store dan pilih aplikasi yang ingin diperbarui. Setelah itu, pilih “Perbarui”. Kesimpulan Memulai android mengoptimalkan aplikasi memang dapat menjadi masalah bagi sebagian pengguna. Namun, dengan mengikuti beberapa cara di atas, pengguna dapat mengatasi masalah tersebut dengan mudah dan cepat. Yang terpenting adalah sabar dan tidak terlalu terburu-buru saat proses optimasi berlangsung. Pastikan perangkat terhubung dengan sumber daya yang cukup dan biarkan proses berjalan sampai selesai. Saat kamu berhasil melakukan proses update dan upgrade Android ke varian terbaru entah itu lewat proses flashing di komputer jinjing alias melalui ota update, waktu pertama kali booting maka akan muncul keterangan Android mengoptimalkan permintaan dengan intensi agar aplikasi yang plonco saja di install terlampau proses upgrade Android bisa bekerja secara maksimal. Mesti diingat bahwa proses optimizing apps maupun menumbuhkan permintaan ini hanya terjadi momen proses update Android radu. Bagaimana bila kemudian proses Android menumbuhkan Aplikasi ini selalu muncul saat kamu menyalakan hp Android? Tak problem bila proses optimalisasinya tersebut hanya berlangsung beberapa detik saja misalkan doang satu menit, lain halnya bila proses ini terjadi sangat lama merupakan sampe 5 atau 10 menit karena di layar hp Android kamu muncul proses mengoptimalkan permintaan 1 mulai sejak 60 atau 100 aplikasi? tentu akan membuat kamu merasa kekosongan karena tidak bisa simultan memakai ponsel Android tersebut untuk bervariasi macam aktivitas sehari-hari. Dalam keadaan normal sebuah hp Android boleh booting dalam hitungan saat, semakin cepat tentunya semakin baik karena beliau bisa berbarengan mempekerjakan hp tersebut. Bila kemudian muncul Android memaksimalkan permintaan kerap kali dinyalakan mutakadim boleh dipastikan terserah nan bersoal dengan sistem operasi ataupun aplikasi nan terinstall di hp Android tersebut. Jangan merayang berikut ini adalah sejumlah solusi yang bisa engkau coba untuk mengatasi masalah optimizing apps di Android. Pertama, silahkan check dan recheck dengan majemuk macam aplikasi yang terinstall di hp Android kamu. Ingat pula apakah error mengoptimalkan aplikasi tersebut unjuk sesudah kamu menginstall sebuah game maupun aplikasi? takdirnya iya, maka anda bisa coba tambahan pula sangat musnahkan alias uninstall game atau aplikasi tersebut lalu coba untuk restart hp, apakah komplikasi tetap muncul ataupun hilang separas sekali. Apabila kamu bingung karena bersisa banyak permohonan dan game yang cak semau di hp Android kamu, tak usah khawatir coba check di kekuasaan – baterai kemudian cek petisi apa saja nan banyak menguras aki. Apabila suka-suka petisi yang tidak kontak kamu gunakan sesekali tapi ternyata banyak menguras baterai, bisa bintang sartan aplikasi tersebut adalah penyebab muncul komplikasi Android selalu mengoptimalkan aplikasi. Kenapa situasi demikian bisa terjadi? sebuah aplikasi yang enggak didesain dengan baik dan kemudian gegares melanglang kodrati periode Android dinyalakan selain akan menghambat proses booting begitu juga munculnya error selalu menumbuhkan apps juga nantinya aplikasi tersebut akan terus berjalan di latar belakang dan akhirnya menguras baterai. Kedua, munculnya optimizing apps saat Android dinyalakan dapat disebabkan karena sistem operasi di hp kamu bermasalah tentu saja solusi terbaiknya adalah silahkan buat proses update baik adv amat ota ataupun proses flashing via komputer jinjing untuk memastikan bahwa OS nan digunakan selalu versi terbaru. Pastikan untuk selalu pakai firmware resmi atau stock rom dari vendor hp tersebut dan hindari memakai custom rom kecuali jika kamu memang perlu. Proses optimalisasi Aplikasi saat Android dinyalakan sebenarnya lampau bermanfaat buat mengoptimalkan kinerja aplikasi yang berkepentingan, apabila prosesnya hanya berlangsung selama beberapa ketika, sebenarnya tidak akan mengganggu kinerja hp tersebut momen digunakan, terkecuali jikalau prosesnya berlanjut sepanjang lebih dari 5 menit maka sudah jelas dia harus berusaha lakukan mengatasi ki aib tersebut. Pengguna mengharapkan aplikasi responsif dan cepat untuk dimuat. Aplikasi dengan waktu mulai lambat tidak akan memenuhi harapan tersebut, dan dapat mengecewakan pengguna. Pengalaman buruk semacam ini dapat menyebabkan pengguna memberikan rating yang buruk terhadap aplikasi Anda di Play Store, atau bahkan berhenti menggunakan aplikasi Anda. Dokumen ini memberikan informasi yang akan membantu Anda mengoptimalkan waktu peluncuran aplikasi Anda. Diawali dengan menjelaskan internal dari proses peluncuran. Selanjutnya, membahas cara menggambarkan performa startup. Terakhir, menjelaskan beberapa masalah waktu mulai umum dan memberikan beberapa petunjuk tentang cara mengatasinya. Memahami berbagai status startup aplikasi Peluncuran aplikasi dapat dilakukan dalam salah satu dari tiga status berikut, masing-masing memengaruhi waktu yang diperlukan aplikasi Anda agar terlihat oleh pengguna cold start, warm start, atau hot start. Dalam cold start, aplikasi akan dimulai dari awal. Dalam status yang lain, sistem diharuskan untuk memindah aplikasi yang berjalan dari latar belakang ke latar depan. Sebaiknya selalu lakukan pengoptimalan berdasarkan asumsi cold start. Melakukan hal tersebut juga dapat meningkatkan performa warm start dan hot start. Untuk mengoptimalkan aplikasi Anda agar startup-nya cepat, sangatlah berguna jika Anda memahami apa yang terjadi pada tingkat sistem dan aplikasi, serta bagaimana interaksinya dalam setiap status. Cold start Cold start mengacu pada aplikasi yang dimulai dari awal sampai tahap start ini, proses sistem belum membuat proses aplikasi. Cold start terjadi jika aplikasi Anda diluncurkan untuk pertama kalinya sejak perangkat di-booting, atau sejak sistem menutup aplikasi. Jenis start ini menghadirkan tantangan terbesar dalam hal meminimalkan waktu startup, karena sistem dan aplikasi memiliki pekerjaan yang lebih banyak daripada status peluncuran lainnya. Di awal cold start, sistem memiliki tiga tugas. Tugas tersebut adalah Memuat dan meluncurkan aplikasi. Menampilkan jendela awal kosong untuk aplikasi segera setelah peluncuran. Membuat proses aplikasi. Segera setelah sistem membuat proses aplikasi, proses aplikasi bertanggung jawab untuk tahap selanjutnya Membuat objek aplikasi. Meluncurkan thread utama. Membuat aktivitas utama. Meluaskan tampilan. Menata layar. Menjalankan penggambaran awal. Setelah proses aplikasi menyelesaikan penggambaran awal, proses sistem menukar jendela latar belakang yang saat ini ditampilkan, menggantinya dengan aktivitas utama. Pada tahap ini, pengguna dapat mulai menggunakan aplikasi. Gambar 1 menunjukkan bagaimana sistem dan proses aplikasi saling berbagi tugas satu sama lain. Gambar 1. Representasi visual bagian-bagian penting dari peluncuran aplikasi secara cold. Masalah performa dapat muncul selama pembuatan aplikasi dan pembuatan aktivitas. Pembuatan aplikasi Saat aplikasi diluncurkan, jendela awal kosong tetap muncul di layar sampai sistem selesai menggambar aplikasi untuk pertama kalinya. Pada tahap tersebut, proses sistem menukar jendela awal aplikasi Anda, memungkinkan pengguna mulai berinteraksi dengan aplikasi. Jika di aplikasi Anda kelebihan muatan, sistem akan memanggil metode onCreate pada objek aplikasi Anda. Setelah itu, aplikasi akan memunculkan thread utama, yang juga dikenal sebagai UI thread, dan menugaskannya untuk membuat aktivitas utama Anda. Pada tahap ini, proses tingkat aplikasi dan sistem akan memproses sesuai dengan tahap siklus proses aplikasi. Pembuatan aktivitas Setelah proses aplikasi membuat aktivitas, aktivitas menjalankan operasi berikut Menginisialisasi nilai. Memanggil konstruktor. Memanggil metode callback, seperti sesuai dengan status siklus proses aktivitas saat ini. Biasanya, metode onCreate memiliki dampak terbesar pada waktu pemuatan karena metode tersebut menjalankan pekerjaan dengan overhead tertinggi memuat dan meng-inflate tampilan, serta menginisialisasi objek yang perlu dijalankan oleh aktivitas. Warm start Warm start mencakup beberapa subset operasi yang berlangsung selama cold start, dan pada saat yang sama menunjukkan overhead yang lebih banyak dari hot start. Ada banyak kemungkinan status yang dapat dianggap sebagai warm start. Sebagai contoh Pengguna keluar dari aplikasi Anda, tetapi kemudian meluncurkannya kembali. Proses mungkin akan terus berjalan, tetapi aplikasi harus membuat ulang aktivitas dari awal melalui panggilan ke onCreate. Sistem mengeluarkan aplikasi Anda dari memori, lalu pengguna meluncurkannya kembali. Proses dan aktivitas perlu dimulai ulang, tetapi tugas dapat memanfaatkan paket status instance tersimpan yang diteruskan ke onCreate. Hot start Hot start pada aplikasi jauh lebih sederhana dan memiliki overhead yang lebih rendah dari cold start. Pada hot start, yang dilakukan semua sistem adalah memindah aktivitas ke latar depan. Jika semua aktivitas aplikasi Anda masih tersimpan di memori, aplikasi tersebut dapat mengabaikan pengulangan inisialisasi objek, perluasan tata letak, dan rendering. Namun, jika beberapa memori telah dihapus permanen akibat peristiwa pemangkasan memori, seperti onTrimMemory objek tersebut perlu dibuat ulang sebagai respons untuk peristiwa hot start. Hot start menampilkan perilaku di layar yang sama dengan skenario cold start Proses sistem menampilkan layar kosong hingga aplikasi selesai merender aktivitas. Gambar 2. Diagram ini menampilkan berbagai status startup dan setiap prosesnya, dengan setiap status dimulai dari frame pertama yang digambar. Menggunakan metrik untuk mendeteksi dan mendiagnosis masalah Untuk mendiagnosis performa waktu mulai dengan benar, Anda dapat melacak metrik yang menampilkan berapa lama aplikasi Anda dimulai. Android menyediakan beberapa cara untuk memberi tahu Anda bahwa aplikasi Anda bermasalah, serta membantu Anda mendiagnosisnya. Android vitals dapat memberi tahu Anda bahwa masalah terjadi, dan alat diagnosis dapat membantu Anda mendiagnosis masalah tersebut. Manfaat menggunakan metrik startup Android menggunakan metrik Waktu hingga tampilan awal dan Waktu hingga tampilan penuh untuk mengoptimalkan startup aplikasi secara cold dan warm. Android Runtime ART menggunakan data dari metrik ini untuk mengompilasi kode secara efisien guna mengoptimalkan startup mendatang. Startup yang lebih cepat menghasilkan interaksi pengguna yang lebih berkelanjutan dengan aplikasi Anda, yang mengurangi instance keluar awal, memulai ulang instance, atau berpindah ke aplikasi lain. Android vitals Android vitals dapat membantu meningkatkan performa aplikasi dengan memberi tahu Anda melalui Konsol Play, jika waktu startup aplikasi Anda berlebihan. Android vitals menganggap waktu startup aplikasi Anda berlebihan jika Cold startup membutuhkan waktu 5 detik atau lebih lama. Warm startup membutuhkan waktu 2 detik atau lebih lama. Hot startup membutuhkan waktu 1,5 detik atau lebih lama. Android vitals menggunakan metrik Waktu hingga tampilan awal. Untuk informasi tentang cara Google Play mengumpulkan data Android vitals, lihat dokumentasi Konsol Play. Waktu hingga tampilan awal Metrik waktu hingga tampilan awal TTID mengukur waktu yang diperlukan aplikasi untuk menghasilkan frame pertamanya, termasuk inisialisasi proses jika cold start, pembuatan aktivitas jika cold/warm, dan menampilkan frame pertama. Cara mengambil TTID Di Android API level 19 dan yang lebih tinggi, logcat menyertakan baris output yang berisi nilai bernama Displayed. Nilai ini mewakili jumlah waktu yang berlalu antara meluncurkan proses dan menyelesaikan menggambar aktivitas terkait di layar. Waktu yang berlalu mencakup urutan peristiwa berikut Meluncurkan proses. Menginisialisasi objek. Membuat dan menginisialisasi aktivitas. Meluaskan tata letak. Menggambar aplikasi untuk pertama kalinya. Baris log yang dilaporkan terlihat mirip dengan contoh berikut ActivityManager Displayed +3s534ms Jika Anda melacak output logcat dari command line, atau dalam terminal, Anda dapat menemukan waktu berlalu dengan mudah. Untuk menemukan waktu berlalu di Android Studio, Anda harus menonaktifkan filter dalam tampilan logcat Anda. Filter perlu dinonaktifkan karena server sistem, bukan aplikasi itu sendiri, yang menyalurkan log ini. Setelah selesai membuat setelan yang sesuai, Anda dapat dengan mudah menelusuri istilah yang tepat untuk melihat waktunya. Gambar 2 menunjukkan cara menonaktifkan filter, dan, di baris kedua output dari bawah, adalah contoh output logcat dari waktu Displayed. Gambar 2. Menonaktifkan filter dan menemukan nilai `Displayed` di logcat. Metrik Displayed dalam output logcat tidak selalu merekam jumlah waktu sampai semua resource dimuat dan ditampilkan metrik ini melewatkan resource yang tidak direferensikan di file tata letak atau file yang dibuat aplikasi sebagai bagian dari inisialisasi objek. Metrik tersebut tidak menyertakan resource ini karena memuatnya merupakan suatu proses inline, dan tidak memblokir tampilan awal aplikasi. Terkadang baris Displayed dalam output logcat berisi kolom tambahan untuk waktu total. Contoh ActivityManager Displayed +3s534ms total +1m22s643ms Dalam hal ini, pengukuran pertama kali hanya dilakukan untuk aktivitas yang pertama kali digambar. Pengukuran waktu total dimulai saat proses aplikasi dijalankan, dan dapat menyertakan aktivitas lain yang dimulai terlebih dahulu, tetapi tidak menampilkan apa pun di layar. Pengukuran waktu total hanya ditampilkan ketika ada perbedaan antara aktivitas tunggal dan waktu startup total. Anda juga dapat mengukur waktu hingga tampilan awal dengan menjalankan aplikasi menggunakan perintah ADB Shell Activity Manager. Berikut contohnya adb [-d-e-s <serialNumber>] shell am start -S -W -c -a Metrik Displayed muncul dalam output logcat seperti sebelumnya. Jendela terminal Anda seharusnya juga menampilkan baris berikut Starting Intent Activity ThisTime 2044 TotalTime 2044 WaitTime 2054 Complete Argumen -c dan -a bersifat opsional dan memungkinkan Anda menentukan dan Waktu hingga tampilan penuh Metrik Waktu hingga tampilan penuh TTFD mengukur waktu yang dibutuhkan oleh aplikasi untuk menghasilkan frame pertamanya dengan konten lengkap, termasuk konten yang dimuat secara asinkron setelah frame pertama. Umumnya, ini adalah konten daftar utama yang dimuat dari jaringan, seperti yang dilaporkan oleh aplikasi. Cara mengambil TTFD Anda dapat menggunakan metode reportFullyDrawn untuk mengukur waktu yang telah berlalu antara peluncuran aplikasi serta tampilan lengkap semua resource dan hierarki tampilan. Hal ini dapat sangat berguna jika suatu aplikasi menjalankan pemuatan lambat. Dalam pemuatan lambat, aplikasi tidak memblokir penggambaran awal jendela, tetapi memuat resource dan mengupdate hierarki tampilannya secara asinkron. Jika, akibat pemuatan lambat, tampilan awal aplikasi tidak menyertakan semua resource, sebaiknya pertimbangkan untuk memuat sepenuhnya serta menampilkan semua resource dan tampilan sebagai metrik terpisah Misalnya, UI mungkin dimuat sepenuhnya, dengan menggambar beberapa teks, tetapi masih belum menampilkan gambar yang harus diambil aplikasi dari jaringan. Untuk mengatasi masalah ini, Anda dapat memanggil reportFullyDrawn secara manual untuk memberi tahu sistem bahwa aktivitas Anda sudah menyelesaikan pemuatan lambat. Saat Anda menggunakan metode ini, nilai yang ditampilkan logcat adalah waktu yang telah berlalu dari pembuatan objek aplikasi sampai saat reportFullyDrawn dipanggil. Berikut adalah contoh dari output logcat system_process I/ActivityManager Fully drawn {package}/.MainActivity +1s54ms Output logcat terkadang menyertakan waktu total, seperti yang dibahas dalam Waktu hingga tampilan awal. Jika mengetahui bahwa waktu tampilan lebih lambat dari yang diinginkan, Anda dapat mencoba mengidentifikasi bottleneck dalam proses startup. Mengidentifikasi bottleneck Cara mudah untuk mencari bottleneck adalah dengan CPU Profiler Android Studio. Untuk informasinya, lihat Memeriksa aktivitas CPU dengan CPU Profiler. Anda juga dapat memperoleh insight tentang potensi bottleneck melalui pelacakan inline di dalam metode onCreate aplikasi dan aktivitas Anda. Untuk mempelajari pelacakan inline, lihat dokumentasi untuk fungsi Trace, dan ringkasan pelacakan sistem. Memperhatikan masalah umum Bagian ini membahas beberapa masalah yang kerap memengaruhi performa startup aplikasi. Masalah ini terutama menyangkut inisialisasi objek aplikasi dan aktivitas, serta pemuatan layar. Menginisialisasi aplikasi berat Performa peluncuran dapat terpengaruh jika kode Anda mengganti objek Application, dan mengeksekusi pekerjaan berat atau logika yang kompleks saat menginisialisasi objek tersebut. Aplikasi dapat membuang waktu selama startup jika subclass Aplikasi Anda melakukan inisialisasi yang masih belum perlu dilakukan. Beberapa inisialisasi mungkin sama sekali tidak diperlukan misalnya, menginisialisasi informasi status untuk aktivitas utama, ketika aplikasi telah benar-benar dimulai oleh suatu intent. Dengan intent, aplikasi hanya menggunakan subset data status yang telah diinisialisasi sebelumnya. Kesulitan lainnya selama inisialisasi aplikasi mencakup peristiwa pembersihan sampah memori yang paling berdampak atau sangat banyak, atau I/O disk yang terjadi bersamaan dengan inisialisasi, memblokir proses inisialisasi lebih lanjut. Pembersihan sampah memori terutama pertimbangan dengan runtime Dalvik; runtime Art yang menjalankan pembersihan sampah memori secara serentak, meminimalkan dampak operasi. Mendiagnosis masalah Anda dapat menggunakan metode pelacakan atau pelacakan inline untuk mendiagnosis masalahnya. Pelacakan metode Menjalankan CPU Profiler mengungkapkan bahwa metode callApplicationOnCreate akhirnya memanggil metode Jika alat ini menunjukkan bahwa metode ini membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan eksekusi, sebaiknya pelajari lebih lanjut untuk melihat pekerjaan apa yang terjadi di sana. Pelacakan inline Gunakan pelacakan inline untuk menyelidiki kemungkinan masalah termasuk Fungsi onCreate awal aplikasi Anda. Semua objek singleton global yang diinisialisasi aplikasi. Semua I/O disk, deserialisasi, atau loop ketat yang mungkin terjadi selama bottleneck. Solusi untuk masalah tersebut Baik masalah terletak pada inisialisasi yang tidak perlu maupun dengan I/O disk, solusinya adalah inisialisasi lambat. Dengan kata lain, Anda hanya boleh menginisialisasi objek yang langsung diperlukan. Daripada membuat objek statis global, sebaiknya pindahkan ke pola singleton tempat aplikasi menginisialisasi objek hanya saat pertama kali diperlukan. Pertimbangkan juga untuk menggunakan framework injeksi dependensi seperti Hilt yang membuat objek dan dependensi saat melakukan injeksi untuk pertama kalinya. Jika aplikasi Anda menggunakan penyedia konten untuk menginisialisasi komponen aplikasi saat memulai, sebaiknya gunakan library Startup Aplikasi. Menginisialisasi aktivitas berat Pembuatan aktivitas kerap memerlukan banyak pekerjaan overhead yang tinggi. Sering kali ada peluang untuk mengoptimalkan pekerjaan ini untuk mencapai peningkatan performa. Masalah umum tersebut meliputi Meluaskan tata letak yang besar atau kompleks. Memblokir menggambar layar pada disk, atau I/O jaringan. Memuat dan mendekode bitmap. Meraster objek VectorDrawable. Inisialisasi subsistem lain dari aktivitas. Mendiagnosis masalah Dalam hal ini, pelacakan metode dan pelacakan inline juga terbukti bermanfaat. Pelacakan metode Saat menggunakan CPU Profiler, perhatikan konstruktor subclass Application dan metode dari aplikasi Anda. Jika alat ini menunjukkan bahwa metode ini membutuhkan waktu lama dalam menyelesaikan eksekusi, sebaiknya pelajari lebih lanjutuntuk melihat pekerjaan apa yang terjadi di sana. Pelacakan inline Gunakan pelacakan inline untuk menyelidiki kemungkinan masalah termasuk Fungsi onCreate awal aplikasi Anda. Semua objek singleton global yang diinisialisasi olehnya. Semua I/O disk, deserialisasi, atau loop ketat yang mungkin terjadi selama bottleneck. Solusi untuk masalah tersebut Terdapat banyak potensi bottleneck, tetapi dua masalah dan solusi umumnya adalah sebagai berikut Makin besar hierarki tampilan Anda, makin banyak waktu yang dibutuhkan aplikasi untuk meng-inflate-nya. Dua langkah yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi masalah ini adalah Meratakan hierarki tampilan dengan mengurangi tata letak yang berlebihan atau bertingkat. Tidak meng-inflate bagian UI yang tidak perlu terlihat selama peluncuran. Sebagai gantinya, gunakan objek ViewStub sebagai placeholder untuk sub-hierarki yang dapat di-inflate aplikasi pada waktu yang lebih tepat. Melakukan semua inisialisasi resource di thread utama juga dapat memperlambat startup. Anda dapat mengatasi masalah ini seperti berikut Memindahkan semua inisialisasi resource sehingga aplikasi tersebut dapat menjalankannya dengan lambat di thread yang berbeda. Mengizinkan aplikasi memuat dan menampilkan tampilan, dan kemudian mengupdate properti visual yang bergantung pada bitmap dan resource lainnya. Layar pembuka kustom Anda mungkin melihat waktu tambahan yang ditambahkan selama startup jika sebelumnya telah menggunakan salah satu metode berikut untuk menerapkan layar pembuka kustom di Android 11 API level 30 atau yang lebih rendah Menggunakan atribut tema windowDisablePreview untuk menonaktifkan layar kosong awal yang digambar oleh sistem selama peluncuran. Menggunakan Aktivitas khusus. Mulai Android 12, Anda harus bermigrasi ke SplashScreen API. Dengan API ini, waktu startup dapat menjadi lebih cepat, dan Anda juga dapat menyesuaikan layar pembuka dengan cara berikut Mengatur tema untuk mengubah tampilan layar pembuka Mengontrol durasi layar pembuka akan ditampilkan Menentukan waktu yang diperlukan oleh animasi layar pembuka, dan menangani animasi dengan baik untuk menutup layar pembuka Selain itu, library compat dapat mem-backport SplashScreen API untuk mengaktifkan kompatibilitas mundur dan membuat tampilan serta nuansa yang konsisten untuk tampilan layar pembuka di semua versi Android. Lihat Panduan migrasi layar pembuka untuk mengetahui detailnya.

cara mengatasi memulai android mengoptimalkan aplikasi